Tags

,

Di tengah dunia
yang semakin sibuk dan semakin keras kehidupan karena persaingan.
Hidup semakin tidak mudah.
sehingga setiap orang, rasanya sudah semakin sulit memperhatikan orang lain,
semakin kurang sensitif atau tidak peka melihat kebutuhan orang lain,
Karena untuk memperhatikan kebutuhan dirinya sendiri saja sudah semakin sulit,
apalagi memperhatikan orang lain.

Hari demi hari
Sepertinya semakin banyak ketidakadilan.
ingin hidup jujur dan benar,
justru malah menderita dan susah,
bisa jadi disingkirkan,
buat hidup jadi kecewa dan marah,
sebagai bentuk problem ekstenal yang semakin menindih jiwa,
sehingga terasa sesak di dada,
yang buat diri bisa jadi goyah juga, mudah tersinggung, dan mudah marah,
bahkan
orang berniat baik dipersepsikan menghina
merealisasikan talenta seolah sebuah kesombongan.
Sedikit bersinggungan menjadi bibit kemarahan.
mudah sensitif, yang menjadi problem internal.

Dalam situasi seperti ini,
rasanya memang amat sangat sulit mengekpresikan
sunggingan senyum nan manis dan tulus yang keluar dari lubuk hati nan dalam.

Dalam perenungan
teringat kesaksian Sang Juruselamat.
Ia tetap melakukan apa yang ingin dilakukan,
dan tidak tergantung apa pun pendapat lingkungan.
lebih lagi, Ia tetap melakukan apa yang ingin Ia lakukan,
walau lingkungan, marah, membenci, dan meremehkan.
Sang Juruselamat tidak merespon kebencian dengan kebencian,
kemarahan dengan kemarahan,
meremehkan dengan meremehkan kembali,
membalas dendam dengan dendam,
tetapi IA balas dengan kebaikan, sepenuh kasih dan berkat.

Ia tetap maju pantang mundur untuk memberi kasih sejati
yang mengalir bagai air dengan tidak berharap kembali balasan.
Ia tetap merasa damai dan sejahtera dengan sikapNya, dengan prinsipNya
Apapun balasan lingkungan tidak masalah bagi Tuhan Juruselamat,
bahkan sekalipun balasan yang mengecewakan dan melukaiNya
secara fisik maupun psikis terhadap harga diriNya,
tidak menghalangiNya untuk memberikan kasih sejati
kepada siapapun termasuk yang membenciNya, meremehkanNya, melukaiNya.
Ia tetap penuh kasih dan tetap tenang, sejuk, damai dan sejatera dihatiNya
tidak terpengaruh sikap lingkungan.